Pengetahuan cara membuat proposal yang benar sangat penting diketahui oleh mahasiswa. Selain bisa mempercepat dalam penyusunan skripsi, juga memiliki peluang mendapatkan dana penelitian dari penyandang dana, baik swasta atau pemerintah.
Tapi, untuk membuat proposal yang baik dan mendapatkan persetujuan bukanlah hal yang mudah. Selain membutuhkan pengalaman juga perlu Anda ketahui tips dan triks nya.
KEGUNAAN PROPOSAL
Proposal merupakan sebuah usulan program kerja tertulis yang Anda tujukan ke lembaga atau institusi yang berkepentingan. Program kerja yang Anda buat dapat Anda kerjakan jika sudah mendapatkan persetujuan dari instansi tersebut.
Apabila proposal Anda disetujui, Anda wajib melakukan pekerjaan sesuai dengan isi proposal yang telah Anda buat. Mudahnya, proposal adalah sebuah janji yang sudah seharusnya Anda lakukan, minimal sesuai apa yang Anda tuliskan didalam proposal tersebut.
Makanya ketika membuat proposal supaya dipertimbangkan masak-masak terlebih dahulu. Jangan sampai apa yang Anda tuliskan di dalam proposal sangat menyulitkan Anda dalam mengerjakannya.
JENIS PROPOSAL
Cara mengajukan proposal dapat dibagi menjadi dua, yaitu mengajukan atas inisiatif sendiri dan tawaran dari institusi pemberi pekerjaan.
Jika proposal yang Anda ajukan bersifat mandiri, Anda diberikan kebebasan dalam format penulisannya. Tapi sebaiknya tetap mengacu pada format penulisan proposal secara umum.
Akan tetapi jika proposal yang Anda ajukan karena tawaran dari institusi, maka wajib hukumnya untuk mengikuti semua tata cara, prosedur, dan format penulisan proposal yang biasanya sudah disediakan oleh institusi tersebut.
Kejelian dan ketelitian dalam memahami isi buku panduan pembuatan proposal dari institusi inilah yang Anda butuhkan agar dapat membuat proposal yang benar.
KAPAN MAHASISWA MEMBUTUHKAN PROPOSAL
Beberapa kegiatan mahasiswa yang biasanya berkaitan dengan pembuatan proposal adalah:
1. Magang Kerja
Ketika Anda mengajukan permohonan kerja praktek di industri atau magang, pihak perusahaan akan menanyakan proposal terlebih dahulu. Dengan proposal yang sudah Anda buat, mereka menjadi tahu maksud dan tujuan Anda magang di perusahaan mereka.
Apabila pihak perusahaan menerima tawaran yang Anda ajukan di proposal, maka perusahaan akan menerima permintaan magang Anda. Jika tidak menerimanya, maka tentu Anda akan ditolak untuk magang disana.
2. Skripsi
Demikian halnya dengan pengajuan skripsi. Apabila proposal yang Anda buat dapat memenuhi kriteria kaidah ilmu pengetahuan menurut pengamatan dosen pembimbing maka Anda diberikan kesempatan untuk melanjutkan mengerjakan skripsi yang Anda ajukan.
Apabila masih belum sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan, maka Anda harus bolak-balik menemui dosen pembimbing Anda untuk melakukan konsultasi hingga dinyatakan OKE oleh dosen pembimbing Anda.
3. Penelitian Mahasiswa
Agar mampu menyelesaikan permasalahan secara tuntas di masyarakat, penting bagi mahasiswa untuk memiliki pola pikir sistematis. Pola pikir yang tidak dapat dibentuk secara instan ini perlu adanya stimulan agar dapat berlangsung dengan baik dan lancar.
Menanggapi hal tersebut, kini pemerintah telah mengalokasikan dana yang dapat dipergunakan untuk kegiatan mahasiswa. Alokasi dana yang semakin meningkat setiap tahunnya itu tentu harus melalui pengusulan proposal jika mau memanfaatkannya.
Cukup banyak program kegiatan mahasiswa yang ditawarkan oleh pemerintah. Salah satu yang banyak diminati oleh mahasiswa seluruh tanah air adalah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Melalui Proposal PKM inilah pemerintah membuka peluang bagi mahasiswa baik PTN maupun PTS untuk berlomba-lomba melakukan inovasi.
Semua mahasiswa dari berbagai jurusan dapat memanfaatkan PKM untuk mengembangkan ide-ide kreatif dengan menentukan pilihan jenis PKM yang tersedia. Kini tersedia 5 skim bidang PKM yang mensyaratkan kegiatan dilapangan dan 2 bidang PKM dalam bentuk artikel ilmiah.
Berikut ini adalah 5 + 2 Bidang PKM tersebut.
PKM P : Penelitian
PKM T : Penerapan Teknologi
PKM K : Kewirausahaan
PKM M : Pengabdian Masyarakat
PKM KC : Karya Cipta
PKM AI : Artikel Ilmiah
PKM GT : Gagasan Tertulis
Salah satu hal yang menarik dari PKM adalah kesempatan mahasiswa untuk maju ke PIMNAS (Pekan Ilmiah Nasional). PIMNAS merupakan puncak kegiatan mahasiswa berskala Nasional yang secara rutin dilakukan setiap tahun sejak 1975. Pemenang PIMNAS akan diberikan piala bergilir dari Presiden.
Namun untuk mendapatkan pendanaan dari salah satu Program PKM bukanlah hal yang mudah, apalagi menjadi Anggota PIMNAS. Kuncinya adalah proposal yang Anda ajukan, karena seleksi awalnya adalah proposal yang memenuhi kriteria.
Selain dari pemerintah, kadang perguruan tinggi terutama yang sudah maju juga mengalokasikan dana untuk kegiatan mahasiswa. Apabila Anda tidak lolos dalam pengajuan proposal PKM dapat Anda rombak proposal Anda ke perguruan tinggi Anda. Apabila proposal Anda cukup menarik dan memiliki kemanfaatan bagi masyarakat umum yang mendesak pasti akan disetujui.
4. Sponsor Kegiatan
Banyak sekali event kampus yang diserahkan mahasiswa dalam pelaksanaannya seperti penyambutan mahasiswa baru, workshop, seminar, pameran, dan lain sebagainya.
Selain menggunakan dana kampus, Anda dapat mencari dana tambahan dari sponsor dalam melakukan kegiatan ini. Bisa-bisa Anda mendapatkan keuntungan yang cukup lumayan.
Cara mendapatkan dana sponsor tentu diawali dengan membuat proposal. Setelah itu, proposal Anda tawarkan ke beberapa perusahaan atau institusi yang bersedia menjadi donatur. Pada umumnya mereka bersedia menjadi donatur kalau berdampak positif bagi perusahaannya.
Setelah mendapatkan donatur, jangan lupa untuk melakukan kewajiban yang disyaratkan oleh donatur, seperti pemasangan logo perusahaan di event tersebut, atau media promosi yang lain sesuai dengan kesepakatan.
Begitu selesai kegiatan, segeralah memberikan laporan kegiatan pada semua donatur agar mendapatkan respon baik. Siapa tahu Anda membutuhkan mereka lagi di event yang akan datang.
TAHAP AWAL MEMBUAT PROPOSAL
Pada dasarnya proposal merupakan uraian tentang rencana kegiatan yang akan Anda lakukan. Selain dapat dipahami oleh semua anggota tim pelaksana, proposal juga harus dapat dipahami dengan baik oleh reviewer.
Reviewer proposal adalah seseorang yang ditugasi untuk menyeleksi proposal. Reviewer inilah yang menentukan lolos tidaknya proposal Anda.
Agar proposal Anda berhasil lolos seleksi, maka sangat penting bagi Anda untuk mengetahui kemauan dari seorang reviewer. Pada umumnya seorang reviewer akan menilai proposal berdasarkan beberapa pertanyaan berikut ini.
Mengapa Anda tertarik untuk meneliti hal tersebut?
Seberapa pentingkah penelitian yang akan Anda lakukan?
Bagaimana hasil penelitian orang lain (terdahulu) yang berkaitan dengan rencana penelitian Anda?
Kebaruan apa yang Anda munculkan di penelitian Anda?
Bagaimana cara Anda melakukan penelitian?
Luaran apa yang dihasilkan dari penelitian
Seberapa penting hasil penelitian bagi masyarakat umum?
Agar dapat menjelaskan semua pertanyaan dari reviewer maka kepekaan terhadap isu Nasional mutlak Anda butuhkan. Berawal dari isu Nasional itulah Anda dapat menemukan ide membuat proposal.
Dari isu Nasional yang bersifat global dapat Anda brake down untuk menyelesaiakan permasalahan yang lebih kongrit.
MODAL DASAR MEMBUAT PROPOSAL
Menulis proposal tidak dapat disamakan dengan cara membuat tulisan fiksi. Proposal membutuhkan data-data dan permasalahan real dimasyarakat.
Jadi, sebelum memulai menulis proposal, Anda wajib memiliki sumber informasi terkini dan terpercaya.
Beberapa informasi penting tersebut adalah:
1. Isu Global
Proposal Anda dianggap berbobot jika dapat menyelesaikan permasalahan banyak orang. Agar dapat fokus dibidang tertentu, Anda perlu membrake down isu global menjadi lebih detail.
Untuk dapat mengetahui isu global yang terkini, Anda dapat memanfaatkan media internet.
2. Referensi
Berdasar isu global itulah Anda dapat mencari sumber rujukan terpercaya. Sumber rujukan tersebut nantinya dapat Anda masukkan ke dalam sitasi dan daftar pustaka.
Sumber referensi yang tertinggi kredit pointnya adalah jurnal ilmiah, baik jurnal nasional maupun internasional. Sedangkan tingkat level jurnal juga bermacam-macam, seperti terindeks SCOPUS, Google Schoolar, Portal Garuda, Portal Sinta, dan lain sebagainya. Setelah itu disusul proceding hasil seminar, buku, dan website.
Selain itu, biasanya sumber referensi yang dianggap baik adalah yang terbaru (maksimal 10 tahun).
Sumber referensi ini bersifat wajib, tidak dianggap karya ilmiah kalau tidak ada sumber referensinya.
3. Kebutuhan Masyarakat
Program kegiatan yang memiliki bobot tertinggi adalah yang dapat menyelesaikan permasalahan orang banyak. Jangan sekali-kali Anda mengajukan proposal yang kurang dibutuhkan oleh masyarakat, pasti tidak akan diterima.
Berbeda kalau kondisinya seperti ini: saat ini memang belum begitu banyak yang membutuhkan namun untuk masa yang akan datang menjadi rebutan.
Karena keterbatasan dana dari pemerintah untuk alokasi dana penelitian inilah maka untuk sekarang ini proposal penelitian diprioritaskan yang memiliki aspek fungsi di masyarakat.
Berbeda dengan di negara-negara maju, mereka lebih mengutamakan inovasi dari pada aspek manfaat untuk saat ini.
Bisa saja untuk saat ini kurang bermanfaat atau belum diketahui manfaatnya. Namun dengan perkembangan IPTEK yang semakin canggih diprediksi akan sangat berguna untuk masa mendatang.
4. Ide
Ide unik dan dapat menjawab permasalahan global adalah kunci lolosnya proposal Anda. Jangan sekali-kali Anda membuat proposal yang sudah dilakukan oleh orang lain. Selain membuang-buang waktu, juga sudah dapat dipastikan tidak akan diloloskan oleh rewiewer.
PROSEDUR MEMBUAT PROPOSAL
Untuk bisa membuat proposal yang baik dan benar, dapat Anda lakukan sebagai berikut:
1. Membuat Kerangka Proposal
Seperti yang disebutkan diatas bahwa proposal penelitian merupakan hasil pemikiran yang sistematis dan terstruktur. Sehingga dalam proses penyusunannya tidak dapat Anda lakukan denga nasal-asalan tanpa memperhitungkan berbagai hal terkait.
2. Membuat Draft Proposal
Setelah kerangka proposal sudah Anda buat, Anda dapat menuangkan ke format penulisan proposal menurut di buku panduan. Uraikan isi proposal secara urut, detail dan berbobot. Gunakan bahasa yang simpel dan tidak bertele-tele. Buatlah draft proposal sesuai urutan per bab hingga selesai.
3. Finalisasi Proposal
Begitu draft proposal sudah jadi, sebenarnya Anda sudah proposal yang sesuai dengan format penulisan yang ada di buku panduan. Namun alangkah baiknya, sebelum Anda kirimkan, terlebih dahulu Anda lakukan pengecekan ulang dengan membaca dari awal hingga akhir. Bila perlu mintalah orang lain untuk membaca dan menemukan kejanggalan jika ada.
Setiap Anda membaca ulang proposal biasanya menemukan kejanggalan. Sehingga semakin banyak melakukan pengulangan membaca sebenarnya akan memperbaiki kualitas proposal Anda. Jadi sering-seringlah membaca ulang untuk dapat mengoreksi proposal Anda.
SISTEMATIKA PROPOSAL
Biasanya setiap pemberi dana memiliki format penulisan proposal yang tidak dapat disamakan antara pemberi dana satu dengan yang lain. Namun secara umum, format / susunan penulisan proposal penelitian yang banyak dilakukan adalah sebagai berikut:
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
DAFTAR ISI
ISI PROPOSAL
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Isi Proposal merupakan inti dari proposal yang akan Anda lakukan. Pada bagian ini terdiri dari beberapa BAB yang tersusun secara urut menurut alur kerjanya.
SELEKSI PROPOSAL
Untuk mendapatkan pendanaan Program PKM, Anda harus mengikuti tahapan seleksi yang sudah terjadwal. Biasanya urutan tahapan dalam pengusulan Program PKM adalah:
1. Tahap Pengajuan Proposal
Panitia akan menerima semua bentuk proposal dan mengelompokkan berdasarkan skim bidang penelitian. Proposal penelitian yang masuk skim tertentu saja yang dapat masuk ke tahap selanjutnya.
2. Tahap Desk Evaluation
Proposal-proposal yang sudah masuk, mulai dilakukan seleksi terkait dengan pengecekan tulisan terkait dengan format penulisan, ukuran dan berat kertas, warna sampul, jenis teks dan ukuran font, dan lain sebagainya hingga pada daftar pustaka dan lampiran jika menggunakan.
Selain dari pada itu juga harus mengetahui dosen pembimbing, ketua jurusan atau dekan dalam bentuk tanda tangan dan cap atau stempel basah (tidak hasil scan).
Apabila tidak memenuhi kesemuanya format yang ada di panduan maka proposal Anda tidak dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya.
3. Tahap Paparan
Setelah proposal Anda lolos desk evaluation, tahap selanjutnya adalah pemaparan di depan reviewer untuk dilakukan penilaian secara substansi.
Pada tahapan ini Anda perlu mempersiapkan mental, karena Anda pasti akan ditanya terkait isi proposal yang Anda buat. Mudahnya tahap ini adalah pertanggungjawaban Anda terhadap proposal yang sudah Anda buat. Jika Anda mampu mempertanggungjawabkan di depan reviewer maka Anda akan mendapatkan nilai baik.
Namun jika ternyata Anda tidak dapat mempertahankan pendapat Anda maka sudah pasti proposal Anda bakal ditolak.
4. Tahap Penentuan
Penentuan lolos proposal berdasarkan dari tahap paparan. Bagi yang sudah dinilai paparannya oleh reviewer akan dilakukan seleksi priorotas dalam penentuan pendanaan.
Demikianlah cara membuat proposal penelitian bagi mahasiswa, terutama proposal untuk PKM.
Semoga dengan membaca tulisan ini dapat menambah wawasan mahasiswa dalam membuat proposal yang berkualitas. Selamat berinovasi*