Pada umumnya orang mengganti oli mesin mobil setelah mencapai batas maksimal jarak tempuh yang tercatat di ‘Kartu Ganti Oli’ yang menggantung di dekat stir, tanpa mempertimbangkan kondisi jalan yang dilintasi mobil. Padahal, kerusakan oli mesin mobil dipengaruhi oleh lamanya mesin tersebut beroperasi atau running engine hours. Sehingga mobil yang sering melintasi jalan macet dan menanjak seharusnya lebih cepat dalam penggantian oli mesin.
TIGA JENIS OLI MOBIL YANG PERLU PERAWATAN RUTIN
Terdapat tiga jenis oli mobil yang perlu dirawat secara rutin, yaitu oli mesin, oli transmisi (persneling) dan oli gardan (defferential). Secara berurutan, perawatan penggantian oli dari yang tercepat adalah oli mesin, oli transmisi dan oli gardan.
Oli mesin kendaraan memiliki perawatan penggantian oli yang lebih sering dari pada jenis oli yang lain. Oli persneling dan gardan bisa tahan lama karena dalam operasinya tidak seberat yang dialami oleh oli mesin.
Oli mesin beroperasi dalam lingkungan temperatur yang tinggi karena berada di dekat ruang pembakaran bahan bakar. Sedangkan oli gardan baru beroperasi ketika mobil mulai berjalan. Bahkan oli mesin ini juga masih beroperasi walau jalan macet.
Berawal dari alasan itulah maka kurang tepat kalau penggantian oli mesin hanya didasarkan pada jumlah kilo meter perjalanan yang telah ditempuhnya. Sedangkan penggantian oli mesin yang hanya didasarkan pada lama waktu pemakaian ini juga kurang tepat karena mobil yang sering melintas di jalan yang macet atau off road akan mengalami kerja keras.
KAPAN HARUS MENGGANTI OLI MESIN?
Menurut buku manual, umumnya penggantian oli mesin mobil dianjukan setiap mencapai jarak tempuh 10.000 km atau 6 bulan sekali. Itu kalau menggunakan jenis oli full sintetik. Namun jika menggunakan oli yang mengandung banyak campuran mineral hanya 5.000 km.
Penggantian oli mesin mobil menurut buku manual ini dapat Anda ikuti dengan asumsi mobil operasikan secara secara normal. Selain tidak sering melintasi jalan tanjakan, kendaraan juga tidak untuk geber-geberan, tidak sering melintasi jalan yang macet ataupun off road.
Mudahnya, penggantian oli mesin mobil dapat Anda tentukan menurut lamanya mesin beroperasi atau running engine hours. Apabila mesin sering Anda gunakan untuk kerja berat berarti perlu penggantian oli lebih cepat.
Namun untuk mengetahui secara pasti, Anda bisa memperhatikan 9 tanda kapan Anda perlu mengganti oli mesin mobil. Penggantian oli mesin yang terlambat dapat menyebabkan kerusakan komponen mesin dan menurunkan performa mesin kendaraan.
9 TANDA KAPAN ANDA PERLU MENGGANTI OLI MESIN MOBIL
- Menurunnya Kulitas Oli
Oli yang belum pernah dipakai biasanya berwarna jernih, lengket dan licin ketika dipegang. Sebaliknya oli mesin yang sudah dipakai, apalagi sudah berkilo-kilo meter akan mengalami perubahan fungsi sebagai pelumas.
Selain berubah warna menjadi coklat kehitam-hitaman, oli mesin juga nampak keruh dan menjadi kurang bisa melumasi dengan baik.
- Akselerasi Mesin Berat
Akibat menurunnya kualitas oli, maka gesekan antar komponen mesin menjadi tinggi. Gesekan inilah yang menyebabkan turunnya performa mesin. Ketika Anda injak pedal gas serasa telat akselerasinya.
- Getaran Mesin Tinggi
Selain akselerasi mesin yang menurun, getaran mesin juga menjadi tinggi. Hal ini sangat terasa ketika mesin dalam kondisi putaran idle.
- Suara Mesin Kasar
Mesin kendaraan ketika dihidupkan dapat diidentifikasi secara visual. Melalui suara mesin yang ditimbulkan inilah Anda dapat mendeteksi kondisi mesin, termasuk ketika oli sudah mulai tua.
Selain menimbulkan getaran yang tinggi, oli yang sudah lama dipakai akan menyebabkan suara mesin menjadi kasar dan berisik.
- Cek Kartu Ganti Oli
Ketika Anda ganti oli kendaraan di bengkel biasanya diberikan kartu jadwal penggantian oli berikutnya. Oleh pemilik bengkel rata-rata diberikan tenggang waktu penggantian oli berikutnya setelah mencapai 5000 km perjalanan.
Namun jika kendaraan Anda sering melintasi jalan yang macet dan menanjak lebih baik Anda ganti sebelum mencapai batas km yang tertera di kartu ganti oli tersebut biar mobil Anda bisa terawat dengan baik.
- Amati Stick Level Oli Mesin Kendaraan
Sebelum mengecek permukaan oli mesin, pastikan mesin dalam kondisi dingin terlebih dahulu. Apabila dalam kondisi panas, permukaan oli akan naik karena pemuaian oli mesin. Sehingga tidak valid.
Apabila permukaan oli berada dibawah batas standard dapat Anda tambahkan. Namun tidak perlu terlalu banyak hingga melebihi batas maksimal. Penambahan oli mesin yang terlalu banyak dapat memperlambat putaran mesin sehingga performa mesin menjadi turun.
- Perhatikan Lama Waktu Pakai Oli
Menurut buku manual, selain penggantian oli mesin berdasarkan jarak tempuh juga lamanya oli dipakai. Untuk jarak tempuh biasanya setiap 5000 km, dan lama waktu pakai oli selama 6 bulan.
Apabila mobil jarang Anda gunakan bisa saja sebelum mencapai 5000 km sudah lebih dari 6 bulan. Jika kondisinya demikian, Anda perlu menggantinya walaupun belum mencapai 5000 km.
- Perhatikan Jarak Tempuh Mobil
Karena kesibukan atau yang lain kadang pengemudi kurang memperhatikan jarak tempuh mobil untuk penggantian oli berikutnya. Jarak tempuh yang aman dalam mengganti oli mesin adalah antara 4000 km hingga 6000 km tergantung dari kondisi mesin dan kualitas oli yang digunakan.
- Lampu Indikator Oli Mesin Menyala
Khusus mobil-mobil tertentu dilengkapi dengan lampu indicator untuk memantau kondisi oli mesin ini. Apabila tekanan oli dalam mesin sudah mulai turun maka lampu indicator ini akan menyala, sebagai pertanda Anda harus menggantinya. Apabila Anda mengabaikan peringatan ini maka mesin akan mati secara otomatis.
Setting-an ini bertujuan untuk menghindari kerusakan mobil akibat telat dalam penggantian oli mesin.
PENTING
Oli kendaraan memiliki peranan yang sangat vital dalam performa mesin. Akibat kelalaian dalam mengganti oli dapat menyebabkan kerusakan kendaraan.*