Shell Eco-Marathon: Acuan Inovasi Mobil Masa Depan

Otomotif468 Views

Sumber cadangan bahan bakar non renewable semakin menipis inilah yang menggerakkan perubahan pola pikir para ilmuwan dan industri otomotif untuk melakukan rekayasa otomotif agar tetap eksis di masa yang akan datang. Sehingga perlu diupayakan bagaimana untuk mendapatkan teknologi baru dalam desain dan cara mengendarai mobil dengan hemat bahan bakar namun tetap memiliki performa yang baik. Melalui Shell Eco Marathon inilah akan dihasilkan perekayasa-perekayasa otomotif handal akan dilahirkan.

Shell Global Group merupakan gabungan berbagai industry energi dan petrokimia dengan kurang lebih 86.000 perusahaan dalam 70 negara yang menggunakan teknologi maju dan selalu mengadakan inovasi-inovasi baru untuk mendukung pembangunan energi berkelanjutan pada masa mendatang.

 

MENGENAL SHELL ECO MARATHON

Shell Eco Marathon adalah sebuah kompetisi tahunan tentang rekayasa otomotif yang dikelola oleh Perusahaan Sell Global Group. Setiap peserta lomba diwajibkan membuat kendaraan khusus yang dapat menghemat bahan bakar seirit-iritnya. Untuk mendukung hal tersebut maka lomba dikategorikan dalam desain inovasi kendaraan mulai dari rekayasa komponen, manufaktur, optimasi penggunaan bahan bakar hingga sampai cara mengemudi yang hemat bahan bakar.

 

KATEGORI KOMPETISI

Tujuan diadakannya Shell Eco Marathon adalah untuk mendapatkan mabil ramah lingkungan yang hemat bahan bakar namun tetap berkualitas performanya. Maka di Sell Eco Marathon yang dijadikan kompetisi oleh para mahasiswa se dunia ini mengacu pada semua berbagai aspek yang mendukung terciptanya kendaraan ramah lingkungan dengan performa yang optimal.

Beberapa kompetisi yang ditawarkan di Shell Eco Marathon dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu kategori Propotype dan Urban Concept.

  1. Kategori Prototype

Pada kategori propotype, perancangan mobil diarahkan pada mobil-mobil dengan desain yang sangat aerodinamis. Lebih mudahnya seperti bentuk kapsul untuk bodinya.

  1. Kategori Urban Concept

Pada kategori ini bentuk mobil yang dilombakan berupa kendaraan roda empat layaknya mobil-mobil yang sekarang ini diproduksi. Hanya saja dimensinya yang lebih kecil.

 

SUMBER ENERGI YANG DIPERGUNAKAN

Selain kategori porpotype dan urban concept, festival Shell Eco-Marathon juga dikategorikan berdasarkan jenis bahan bakar yang dipergunakan. Terdapat lima kategori bahan bakar, yaitu bensin, solar, etanol, listrik dan hydrogen.

 

KETENTUAN PEMENANG FESTIVAL

Kendaraan yang akan ikut festival diharuskan melewati serangkaian uji teknis yang ketat dan melintasi area yang sudah ditentukan panitia. Pemenang akan ditentukan berdasarkan jarak tempuh mobil yang dapat dijangkau dan konsumsi bahan bakar yang paling irit.

 

SHELL ECO-MARATHON ASIA 2018

Shell Eco-Marathon merupakan ajang kompetisi dunia yang diawali dengan pencarian pemenang di tingkat benua seperti di Asia, Amerika dan Eropa. Shell Eco-Marathon Amerika dilaksanakan di Sonoma, California pada tanggal 19-22 April 2018, Shell Eco-Marathon Eropa dilaksanakan di London, Inggris pada tanggal 5 – 8 Juli 2018 dan Shell Eco-Marathon Asia dilaksanakan di Singapura pada tanggal 8 – 11 Maret 2018.

Shell Eco-Marathon Asia 2018 merupakan festival ke-9 yang diselenggarakan di di Changi Exhibition Centre, Singapura dan diikuti oleh 122 tim mahasiswa dari 18 negara di Kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah. Termasuk didalamnya adalah 26 tim mahasiswa Indonesia yang ikut memeriahkan even tersebut.

 

PARA PEMENANG FESTIVAL

Festival Make The Future Asia di Singapura tersebut membuahkan hasil yang cukup memuaskan bagi Indonesia. Tim Indonesia maraup penghargaan yang luar biasa, dari tujuh penghargaan yang disediakan panitia, kelima penghargaan tersebut dirampas oleh tim Indonesia.

Kelima tim Indonesia peraih penghargaan itu adalah ITS Team 2 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Semar Urban UGM Indonesia (Universitas Gadjah Mada), Garuda UNY Eco Team (Universitas Negeri Yogyakarta), Nogogeni ITS Team 1 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), dan Bumi Siliwangi Team 4 (Universitas Pendidikan Indonesia).

Pengemudi tercepat dan hemat energi di Asia pada festival Shell Eco-Marathon pada pemenang UrbanConcept di kategori Internal Combustion Engine adalah ITS Team2 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember – Surabaya) dengan 315 km/liter, Semar Urban UGM Indonesia (Universitas Gadjah Mada – Yogyakarta) dengan 267 km/liter, Garuda UNY Eco Team (Universitas Negeri Yogyakarta) dengan 215 km/liter, Sadewa (Universitas Indonesia) 205 km/liter, Bengawan Team 2 (Universitas Sebelas Maret) dengan 170 km/liter.

Akhirnya di ajang Driver’s World Championship (DWC) Asia bagian dari Make The Future tahun 2018 ini dimenangkan oleh ketiga tim Indonesia tersebut, yaitu Tim Semar Urban Universitas Gadjah Mada yang dikendarai oleh Tito Setyadi Wiguna dengan bahan bakar yang disisakan sebanyak 0,9%, ITS Tim 2 (Institut Teknologi Surabaya)dan Garuda UNY ECO TEAM Universitas Negeri Yogyakarta.

Sedangkan pada kategori baterai elektrik, Indonesia meraih juaran dua oleh Nogogeni ITS Team 1 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember – Surabaya) dengan pencapaian 125 km/kwh di bawah tim LH-EST dari Vietnam, dan juara ketiga diduduki oleh tim Bumi Siliwangi Team 4 (Universitas Pendidikan Indonesia) dengan pencapaian 108 km/kwh.

Berdasarkan hasil yang diperolehnya tersebut maka para pemenang tim mahasiswa Indonesia tersebut masuk ke Grand Final SEM Drivers World Championship di London, Inggris pada 8 Juli mendatang. Lomba Drivers World Championship merupakan kompetisi untuk pengemudi-penegmudi dari wilayah Amerika dan Eropa yang dapat mengendarai mobil dengan kecepatan yang maksimal namun dengan konsumsi bahan bakar yang seirit-iritnya.

Pada ajang lomba Drivers World Championship Asia ini akan diikuti oleh 7 tim yaitu LH Est dari Lac Hong University Vietnam, NTU Singapore 3D Printed Car (Nanyang Technological University Singapura) dan lima tim dari Indonesia yakni Tim Semar Urban UGM Indonesia dari Universitas Gadjah Mada, Tim ITS Team 2 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Tim Garuda UNY Eco Team dari Universitas Negeri Yogyakarta, Nogogeni ITS Team 1 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya) dan Tim Bumi Siliwangi dari Universitas Pendidikan Indonesia.

PEMENANG KATEGORI PROPOTYPE

  • Rekor jarak tempuh terbaik adalah 2.341,1 km/l disabet oleh Panjavidhya1 dari Panjavidya Technological College (Thailand). Hasil ini juga memecahkan rekor sebelumnya di angka 2.288,9 km/l.
  • Kategori Battery Electric dengan hasil 511,0 km/kWh oleh Team HuaQi-EV dari Guangzhou College of South China University of Technology (China)
  • Kategori Hidrogen dengan hasil 404,3 km/m3 oleh TP ECO FLASH dari Temasek Polytechnic (Singapore)

PEMENANG OFF-TRACK

  • GARUDA UNY ECO TEAM dari Universitas Negeri Yogyakarta (Indonesia) mendapatkan penghargaan Safety Award untuk desain UrbanConcept car.
  • EnduroKiwis dari University of Canterbury (New Zealand)mendapatkan penghargaan Technical Innovation Award untuk mesin 3D-printed titanium yang merupakan desain mobil
  • NUST Eco-motive dari National University of Siences and Technology (Pakistan) memenangkan penghargaan Preseverance and Spirit

 

PESERTA TIM INDONESIA YANG MERAIH PENGHARGAAN

  1. Tim SEMAR UGM

Dengan jargonnya “More Distance Less Energy”, Tim SEMAR UGM siap bertanding untuk memecahkan isu polemic energi global. Tim SEMAR UGM merupakan sebuah tim mobil yang dibentuk oleh mahasiswa dengan memfokuskan pada penelitian pengembangan mobil hemat energi yang ramah lingkungan.

Pada kompetisi kali ini, Tim SEMAR UGM mengirimkan dua mobil bikinannya, yaitu Semar Electric 2.0 untuk kelas propotype batteray electric dan Semar Gasolin 3.0 untuk kelas Urban Concept pad akelas Internal Combustion Energy (ICE).

  

 

  1. TIM ITS

Demikian halnya dengan Tim SEMAR UGM, Tim ITS ini juga mengirimkan dua buah mobil yang diberi nama Nogogeni dan Sapuangin. Tim Sapuangin dengan dosen pembimbing Ir. Witantyo M.Eng.SC menyiapkan mobilnya dengan konsumsi bahan bakar 405 km per liter. Angka tersebut sudah melebihi mobil yang dibikinnya pada tahun 2017 yang sudah menjuarai KMHE 2017 tahun lalu.

Sedangkan mobil tim Nogogeni dengan dosen pembimbing Dedy Zulhidayat Noor ST MT PhD telah dipersiapkan berkompetisi di kelas Urban Concept yang sudah diuji coba mampu mencapai kecepatan 33 km per jam. Persiapan festival yang dilakukan baik tim mobil Sapuangin dan Nogogeni adalah mulai dari desain mobil, test drive dan kemajuan-kemajuan lain yang perlu mendapatkan penekanan khusus.

 

  1. Garuda UNY Eco Team

Penyiapan mobil Garuda UNY ECO Team dipersiapkan secara maksimal oleh tim mahasiswa UNY ini adalah pengurangan bobot kendaraan dari 122 kg menjadi 94 kg. pengurangan bobot kendaraan ini bertujuan untuk penghematan konsumsi bahan bakar yang dipergunakan. Meskipun demikian, keselamatan kendaraan tetap diperhatikan.

Selain pengurangan bobot kendaraan modifikasinya, tim Garuda UNY ECO Team ini juga melakukan perombakan jeroannya, mulai dari penggantian transmisi dari 3 speed menjadi 7 speed hingga reduksi kopling dari manual menjadi smooth shift.

Berdasarkan hasil test drive di dapur sendiri, Garuda UNY Eco Team dosen pendamping Sutiman ini mampu meluncur dari ketinggian hingga 45 derajat dan dapat menempuh jarak dari 130 (tahun lalu) menjadi 301 meter.

 

  1. Tim Bengawan UNS

Pada festival Shell Eco-Marathon ke – 9 ini Tim Bengawan UNS mengirimkan dua buah mobil, yaitu Bengawan Team 1 dan Bengawan Team 2 yang diikutkan dalam kompetisi di kategori internal combustion engine (ICE).

Perbedaann keduanya adalah kalau Bengawan Team 1 berbahan bakar gasoline sedangkan Bengawan Team 2 berbahan bakar disel. Baik Bengawan Team 1 dan Bengawan Team 2 kedua-duanya sudah pernah menang pada Shell Eco-Marathon pada tahun 2017 lalu.

Kedua mobil Bengawan yang memakan biaya Rp 150 juta itu mampu menempuh jarak 300 km untuk setiap liter bahan bakar yang dikonsumsinya. Angka tersebut sudah melampaui pencapaian di tahun 2017 yang hanya 213 km per liter.

 

ARTI PENTING SHELL ECO-MARATHON BAGI INOVATOR OTOMOTIF

Festival yang diselenggarakan oleh Shell Eco-Marathon merupakan sebuah upaya cerdas untuk melahirkan innovator-inovator otomotif yang handal. Betapa tidak, untuk dapat maju dalam festival bukanlah tim perguruan tinggi yang asal-asalan. Mereka adalah tim innovator otomotif yang patut diacungi jempol untuk usaha kerasnya.

Tim innovator yang dibentuk di masing-masing perguruan tinggi bukan merupakan hasil pemikiran dari beberapa personil saja, melainkan melibatkan beberapa dosen (peneliti) dengan latar belakang keilmuawan yang berbeda. Untuk mendapatkan sebuah mobil yang hemat bahan bakar dan memiliki performa yang tinggi tentu dibutuhkan peneliti untuk bidang material, konversi energi dan manufaktur.

Dapat dikatakan bahwa untuk menghasilkan sebuah mobil yang siap tanding di Shell Eco-Marathon perlu dukungan pemikiran dari dosen (peneliti) dengan lintas bidang keilmuwan.

 

MANFAAT BAGI TIM FESTIVAL

Manfaat yang dapat diambil dari tim yang notabenenya adalah mahasiswa di sebuah perguruan tinggi adalah:

  1. Menambah pengalaman keilmuwan dalam perencanaan teknik mesin
  2. Bertambahnya pengalaman dalam manufaktur kendaraan bermotor
  3. Meningkatkan kemampuan dalam bekerjasama dengan tim
  4. Memiliki pengalaman ditingkat Asia dan Dunia

 

MANFAAT BAGI DOSEN PENDAMPING

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari seorang dosen pendamping dlam festival Shell Eco-Marathon adalah:

  1. Menerapkan bidang ilmunya secara nyata
  2. Menerapkan hasil penelitiannya
  3. Mengembangkan keilmuwannya
  4. Memantapkan kepakarannya

 

MODAL DASAR UNTUK DAPAT MENGIKUTI FESTIVAL

Festival yang diselenggarakan oleh Shell Eco-Marathon memiliki harapan mendapatkan innovator-inovator otomotif untuk masa yang akan datang. Oleh karena itulah maka bagi siapa saja (dalam hal ini mahasiswa yang masih aktif) dapat mengikuti ajang bergengsi di tingkat Internasional dengan membekali beberapa pengetahuan yang mendalam mengenai beberapa mata kuliah yang sudah diajarkan di kampusnya, yaitu:

  1. Mata Kuliah Proses Manufaktur
  2. Mata Kuliah Material Teknik
  3. Mata Kuliah Motor Bakar
  4. Mata Kuliah Statika Struktur
  5. Mata Kuliah Kinematika dan Dinamika
  6. Mata kuliah Pengontrolan
  7. Mata Kuliah Mekatronika

Itulah beberapa mata kuliah di teknik mesin yang sangat mendukung dalam pembuatan mobil yang siap untuk ditandingkan.

 

PENUTUP

Festival Shell Eco-Marathon merupakan ajang pencarian inovator-inovator mobil hemat energi yang ramah lingkungan yang semakin dibutuhkan keberadaannya untuk masa yang kini dan akan datang. Maka dari itulah festival tahunan ini merupakan iven yang selalu dinanti-natikan oleh perguruan tinggi sebagai ajang mempertunjukkan hasil karya terbaiknya.

Perlu Anda ketahui bahwa mobil inovasi yang dibuat oleh tim perguruan tinggi tersebut bukanlah hanya coba-coba saja, melainkan sudah melalui uji coba yang detail dan kompleks.

Mari, para mahasiswa untuk selalu mempersiapkan festival Shell Eco-Marathon untuk tahun yang akan datang. Selamat berkarya!*