Festival Jerami merupakan salah satu bentuk kreasi seni unik yang masih jarang ditemui di masyarakat. Pertama kali festival ini dilakukan oleh pemuda karang taruna Pelita Mas, Desa Gentansari, Kecamatan Pagedongan, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah. Event yang diselenggarakan pada tanaggal 26 Agustus 2017 itu berlatar belakang kepedulian terhadap lingkungan, karena setelah pasca panen biasanya jerami dianggap sebagai limbah, biasanya hanya dibakar dan menyebabkan polusi udara.
Selang tahun berikutnya, warga masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, juga mengadakan acara serupa dalam atraksi penyambutan Pesta Olah Raga Asian Games 2018 di Jakarta – Palembang yang dimulai pada 18 Agustus 2018. Event atraksi dengan tema Festival Jerami Seburuk Sehalus (FJSS) yang digelar di Bendungan Perjaya Martapura, OKU Timur pada 5 hingga 11 Agustus 2018 itu diklaim sebagai festival terpanjang sepanjang sejarah seni rupa Indonesia, lebih dari 250 karya jerami yang terpajang.
FESTIVAL JERAMI DI GROBOGAN
Ajang festival jerami di Grobogan merupakan sebuah event yang diselenggarakan dalam rangka memperingati ulang tahun ke dua Desa Wisata Bandarejo. Desa wisata Banjarejo merupakan sebuah desa dengan penuh situs purbakala. Sehingga tema yang diusung juga mengarah ke kehidupan purbakala.
Festival yang diselenggarakan mulai tanggal 17 hingga 28 Oktober 2018 itu tercatat ada 59 hasil karya replika dari bahan jerami. Dua puluh empat replika berbentuk aneka hewan purba dan 35 replika lainnya berbentuk rumah, gubug, perahu, sepeda dan orang (petani).
Festival yang diikuti oleh 50 lebih kontestan ini tidak hanya berasal dari dari tujuh dukuh yang ada di Desa Banjarejo, melainkan ada juga yang dari luar daerah. Selain mempertontonkan berbagai replikasi dari jerami, setiap hari dalam event tersebut diadakan berbagai macam kesenian, seperti berbagai macam tarian adat, dangdut, keroncong, sulap, barongan / reog, angklung, dongen legenda lokal (Dongen Dewata Cengkar Ajisaka), dll.
DESA WISATA BANJAREJO
Desa Wisata Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan merupakan desa yang penuh dengan situs purbakala. Dibeberapa tempat telah ditemukan berbagai macam tulang purbakala. Salah satunya adalah fosil gajah raksasa yang diyakini adalah Gajah Stegodon. Gajah ini diklaim hidup pada 1,2 juta tahun yang lalu. Gajah yang diperkirakan berukuran 2-3 kali gajah sekarang ini, kini dijadikan sebagai ikon di desa wisata tersebut yaitu berupa Patung Ganesha Tidur.
TANGGAPAN MASYARAKAT
Festival yang dibuka oleh Bupati Grobogan, Sri Sumarni (Rabu, 17/10/2018) ini mendapatkan tanggapan yang baik di masyarakat. Para pengunjung di festival jerami Grobogan tersebut tidak hanya berasal dari Kabupaten Grobogan saja, namun banyak juga dari luar daerah.
LOKASI
Desa Wisata Bandarejo, Kecamatan Gabus, Kab. Grobogan dapat Anda tempuh selama 1 jam dari Kota Purwodadi ke arah Blora melalui Jalan Raya Blora – Purwodadi dengan jarak kira-kira 38 km.*