26 Tim Modifikator Otomotif Terbaik Indonesia Siap Ikuti Kompetisi Shell Eco Marathon Asia

Otomotif422 Views

Shell Eco Marathon Asia (SEM Asia) merupakan sebuah ajang kompetisi dibidang otomotif yang meliputi desain, manufaktur dan cara mengendarai kendaraan yang paling hemat energi di dunia serta ramah lingkungan. Prinsip Shell Eco Marathon (SEM) cukup sederhana, yakni merancang dan membuat kendaraan dengan menggunakan jumlah bahan bakar paling sedikit untuk menempuh jarak tempuh terjauh.

Shell Eco Marathon Asia (SEM Asia) adalah bagian dari Shell Eco Marathon yang dikelompokkan menurut benua yaitu:

  • Shell Eco-marathon Asia: (16-19) Maret di Singapore, SG.
  • Shell Eco-marathon Americas: (27-29) April di Detroit, Michigan, USA.
  • Shell Eco-marathon Europe: (25-28) Mei di London, United Kingdom.

Klasifikasi Mesin dan Energi yang di Kompetisikan

Kompetisi dibagi dalam 2 kategori yaitu:

  1. Kelas Propotype

Kelas propotype difokuskan pada efisiensi maksimal dan kenyamanan berkendara.

  1. Kelas Urban Concept

Kelas urban concept difokuskan pada konsep desain dari sebuah mobil.

Jenis kendaraan juga dikelompokkan menurut sumber energi yang dipergunakan:

  1. Mesin Pembakaan Dalam (Internal Combustion Engne) yaitu mesin kendaraan dengan bahan bakar fosil, diesel, bahan bakar cair yang dibuat dari gas alam dan etanol.
  2. Mobil listrik (The Electric Mobility) yaitu semua mobil dengan bahan bakar hydrogen fuel cell dan lithium-based batteries.

Pada tahun ini, kompetisi SEM Asia akan digelar di Changi Exhibition Center, Singapura yang akan diikuti oleh 120 peserta tim mahasiswa dari berbagai Negara di Asia Pasifik dan Timur Tengah. Indonesia akan mengirimkan 26 tim mahasiswa dari 19 Perguruan Tinggi untuk mengikuti Shell Eco Marathon Asia (SEM Asia) ini.

Pada tahun lalu, hanya enam tim mahasiswa yang mewakili Indonesia di Shell Eco Marathon Asia yang dilaksanakan di Manila, Filipina yaitu Tim Apatte 62 Team dari Universitas Brawijaya, Tim ITS Team 2 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Tim Bengawan Team 1 dan Team 2 dari Universitas Sebelas Maret Solo, Tim Nakoela dari Universitas Indonesia dan Tim Rakata dari Institut Teknologi Bandung. Akan tetapi pada tahun ini meningkat menjadi 26 tim mahasiswa dari 19 Perguruan Tinggi.

26 Tim Mahasiswa yang Ikut dalam Shell Eco Marathon Asia adalah sebagai berikut:

  1. Rakata – Institut Teknologi Bandung
  2. Horas Mesin – Universitas Sumatera Utara
  3. Sadewa – Universitas Indonesia
  4. Batavia Generation Team – Universitas Negeri Jakarta
  5. Nakoela – Universitas Indonesia
  6. ITS Team 2 – Institut Teknologi Sepuluh
  7. Mesin Polnep Diesel Team – Politeknik Negeri
  8. Bengawan Team – Universitas Sebelas Maret
  9. Horas USU – Universitas Sumatera Utara
  10. Semar Urban UGM Indonesia – Universitas Gadjah Mada
  11. Team Apatte62 – Universitas Brawijaya
  12. Tim IST AKPRIND 1 – IST AKPRIND Yogyakarta
  13. Antawirya – Universitas Diponegoro
  14. Japati K21 U-Line – Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
  15. Nogogeni ITS Team 1 – Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  16. Bumi Siliwangi – Universitas Pendidikan Indonesia
  17. Pandawa Team – Universitas Negeri Semarang
  18. Ganteng – Institut Teknologi Medan
  19. Wasaka Team – Universitas Lambung Mangkurat
  20. Singhasari Supermilage EV – Universitas MuhammadiyahMalang
  21. Cikal Ethanol – Institut Teknologi Bandung
  22. IST AKPRIND II TEAM – Institut Sains & Teknologi AKPRIND
  23. Bumi Siliwangi – Universitas Pendidikan Indonesia
  24. Batavia Gasoline Team2 – Universitas Negeri Jakarta
  25. U.A.R.T G-UV – Institut Teknologi NasionalMalang
  26. Garuda UNY Eco Team – Universitas Negeri Yogyakarta

 

  1. Rakata – Institut Teknologi Bandung
Gudangvirtualku.blogspot.co.id

Rakata untuk Prototipe (kiri) dan Cikal Nusantara, Urban (kanan)

 

Rakata adalah mobil yang didesain menggunakan bahan bakar etanol 100 persen (E100) pada mesin berkapasitas 125 cc. Meskipun pada tahun lalu konsumsi bahan bakar hanya mencapai 133 kpl namun pada tahun ini ditargetkan dapat mencapai 600 kpl. Sebuah target yang sangat fantastik.

Perombakan dilakukan dengan memperbesar radius putar roda dan menurunkan jarak body ke jalan sampai 50 persen dari rancangan sebelumnya. Sedangkan putaran mesin direncanakan pada putaran yang rendah dan torsi yang tinggi sehingga memiliki daya dorong yang lebih kuat. Selain itu, untuk mengurangi gesekan pada roda maka bearing dipergunkan bahan keramik.

Keunikan dari Rakata dalam penggunan sumber energi penggerak mobil yaitu pemakaian etanol yang diekstrak dari minyak nabati yang sangat berbeda dari kebanyakan modifikator yang menggunakan bahan bakar fosil. Bioetanol memiliki angka oktan 110 yang cenderung lebih tinggi dari pada bahan bakar fosil sehingga perlu dilakukan rekayasa untuk meningkatkan tekanan kompresi dan mempercepat pengapian dalam ruang bakar.

Bodi Rakata juga dirancang khusus agar mendukung kinerja mesin dapat optimal. Supaya temperatur ruang mampu bertahan sampai suhu 95 derajat Celsius, maka dibuatlah air scope pada bodi atas mobil yang berfungsi mengalirkan udara ke dalam ruang mesin.

Spesifikasi dari Rakata ini yaitu memiliki berat 60 kg tanpa pengendara, monokok penuh dengan bodi dari serat karbon. Dimensi: panjang 280 cm, tinggi 56 cm, lebar 77 cm, jarak antar-sumbu roda 104 cm dan trek 92 cm. Diameter ban yang digunakan 17 inci.

Tim Rakata ini pernah menjadi juaran pertama di ajang Shell Eco Marathon Asia pada tahun 2013 yang lalu pada kategori Shell Student Energy Challenge yang mengungguli 149 tim lain dari total 16 negara. Sedangkan pada tahun 2011, Rakata mendapatkan rangking 1 juga pada lomba Shell Eco-Marathon (SEM) Asia yang digelar di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia 7-9 Juli 2011 untuk kelas Communications Award.

Sedangkan Cikal Nusantara merupakan salah satu tim yang lain dari ITB yang juga ikut dalam kompetisi Shell Eco Marathon Asia tahun ini. Untuk keterangan selengkapnya ada di bawah.

  1. Horas Mesin – Universitas Sumatera Utara

Pada tahun sebelumnya, Team Horas Mesin mengikuti ajang kompetisi di kelas Urban Concept dan kategori mobil prototype dengan bahan bakar ethanol. Urban concept dengan target 450 km/liter dan propotype (ethanol) sebesar 1000 km/liter.

Prestasi yang telah dicapai TIM HORAS USU yang dikutip dari laman usu.ac.id adalah:
– Peringkat 7 Shell Eco-marathon Asia 2012 kategori Urban Gasoline
– Peringkat 1 Indonesia Energy Marathon Challenge 2012 kategori Urban Gasoline
– Stan terbaik pada acara Hari Kebangkitan Nasional (2012)
– Penghargaan KNPI Medan sebagai inovator tehnologi mobil hemat energi (2012)
– Penghargaan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumut sebagai pengembang dan riset otomotif (2013)
– Peringkat 1 Shell Eco-Marathon ASIA 2014 kategori Alternate Gasoline
– Peringkat 2 Shell Eco-Marathon ASIA 2014 kategori Diesel. (Humas)

  1. Sadewa – Universitas Indonesia

Tim Sadewa dari Universitas Indonesia ini diberi nama Kalabia Evo 6 menggunakan mesin Honda Supra 125 cc dengan bahan bakar bensin yang mampu menempuh 275 kpl.

  1. Batavia Generation Team – Universitas Negeri Jakarta

Tim Batavia Genration pernah menjadi juaran ke 3 setelah Tim CKD MIN 10 dari Vietnam di posisi ke dua dan ATE 1 dari Thailand di posisi pertama dan pada Shell Eco Marathon Asia di tahun 2015. Mobil hasil modofikasi Tim Batavia Generation ini termasuk kategori propotype yang diberi nama “Si Pitung”. Menurut laman di ft.unj.ac.is bahwa kendaraan Si Pitung ini dirancang khusus dengan piston yang dapat menghasilkan pembakaran bahan bakar dengan udara secara sempurna sehingga mampu menempuh 485 km/liter atau setara dengan jarak dari Semarang ke Jakarta.

ft.unj.ac.id
  1. Nakoela – Universitas Indonesia

Tim Nakoela dari Universitas Indonesia (UI) pernah mendapatkan angka terbaik dari tim Indonesia pada tahun lalu yang digelar di Filipina. Kendaraan Keris RVI II bikinan Nakoela berhasil mendapatkan 792 kpl menggunakan basis mesin Honda Beat 110cc dengan bahan bakar bensin. Selama ini, tim dari UI memang selalu fokus pada pengembangan mesin bakar dan belum beralih ke bahan bakar alternatif atau listrik.

otomania.com
  1. ITS Team 2 – Institut Teknologi Sepuluh

Tim ITS Team 2 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meraih Juara Pertama untuk kategori Urban Concept dengan energi Diesel pada tahun 2016.

  1. Mesin Polnep Diesel Team – Politeknik Negeri

Mesin Polnep Diesel ini dirancang untuk memenuhi kategori urban concept yang diberi nama Khtulistiwa Line 5. Khatulistiwa Line 5 dengan bekal mesin diesel Yanmar 150 cc – 5 HP dengan chasis baja ringan dan body fiber glass ini telah lulus test jalan dengan 120 km/liter dan masih terus diupayakan dapat mencapai 150 km/liter dengan bahan bakar pertamina DEX. Pengurangan berat kendaraan juga dioptimalkan dari 120 kg (tahun lalu) menjadi 116 kg. Selain itu sistem pengereman juga dilakukan perbaikan secara optimal.

  1. Bengawan Team – Universitas Sebelas Maret

Tim Bengawan Team 2 dari Universitas Sebelas Maret ini pernah meraih Juara II untuk kategori UrbanConcept dengan energi Diesel pada kompetisi Shell Eco Marathon Asia tahun 2016 yang lalu.

  1. Horas USU – Universitas Sumatera Utara

Tim Horas Mesin dari Universitas Sumatera Utara (USU) pernah meraih Juara III untuk Urban Concept dengan menggunakan etanol sebagai bahan bakar alternative pada kompetisi Shell Eco Marathon Asia tahun 2016 yang lalu.

  1. Semar Urban UGM Indonesia – Universitas Gadjah Mada
  2. Team Apatte Aristo 62 – Universitas Brawijaya

Apatte Aristo 62 merupakan sebuah mobil hemat energi karya mahasiswa Teknik Mesin Univeritas Brawijaya (UB) yang siap mengikuti ajang Shell Eco Marathon Asia 2017 dengan kategori prototype listrik yaitu berupa mobil listrik.

Seperti yang siberitakan di laman MalangTimes bahwa tim Apatte-62 terdiri dari tujuh mahasiswa cemerlang yaitu Naufal Dary Yulian, Saifullah, Oktavianus, Rafdhika Rachmadani, Haryo Ridhonoto Muktiaji, Sa’roni, Muhammad Aditya Naufal Fahmi.

teknik.ub.ac.id

Pada tahun 2016 yang lalu, tim ini telah berhasil meraih peringkat 5 dari 26 peserta berada dibawah NSTRU Eco Racing (Thailand), BIT Econopower (China), Eco Traveller (Singapura), dan Nanyang Venture (Singapura) pada kompetisi Shell Eco Marathon Asia yang digelar di Filipina pada tangga 3-6 Maret 2016.

  1. Tim IST AKPRIND 1 – IST AKPRIND Yogyakarta
  2. IST AKPRIND II TEAM – Institut Sains & Teknologi AKPRIND

AKPRIND akan mengirimkan dua tim mobil hemat energi karya mahasiswa yaitu kendaraan Kalisahak 28 yang dibimbingan oleh Ellyawan SA, Ph.D akan tampil pada kategori Urban Concept dan kendaraan Mataram Proto yang dibimbingan oleh I Gede Badrawada, S.T., M.T., akan tampil pada kategori Prototype.

Republika .co.id

Berdasarkan hasil test jalan diperoleh bahwa tim Mataram Proto yang terjun di kategori prototype selama latihan mampu menempuh jarak 261 Km untuk konsumsi 1 liter solar sebagai bahan bakarnya. Sementara jarak yang mampu ditempuh mobil Kalisahak 28 sejauh 127 Km untuk setiap 1 liter Etanol.

  1. Antawirya – Universitas Diponegoro
  2. Japati K21 U-Line – Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
  3. Nogogeni ITS Team 1 – Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  4. Bumi Siliwangi – Universitas Pendidikan Indonesia
  5. Pandawa Team – Universitas Negeri Semarang
  6. Ganteng – Institut Teknologi Medan
  7. Wasaka Team – Universitas Lambung Mangkurat
  8. Singhasari Supermilage EV – Universitas MuhammadiyahMalang
  9. Cikal Ethanol – Institut Teknologi Bandung

Tim Cikal Ethanol – ITB telah menyiapkan kendaraan hemat bahan bakar yang diberi nama Cikal Ethanol. Cikal Ethanol ITB ini menggunakan mesin Honda Supra X 125cc dan mampu test jalan dengan konsumsi bahan bakar mencapai 183,6 kpl.

  1. Bumi Siliwangi – Universitas Pendidikan Indonesia
  2. Batavia Gasoline Team2 – Universitas Negeri Jakarta
  3. U.A.R.T G-UV – Institut Teknologi NasionalMalang
  4. Garuda UNY Eco Team – Universitas Negeri Yogyakarta

Mari kita semua berdo’a untuk tim Indonesia agar dapat memperoleh kemenangan.*

(/pic:republika .co.id)